Selasa, 19 Mei 2009

PENGARUH BUDAYA BARAT

Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat indonesia.
Banyak saat ini generani muda yang meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan “anak gaul” dimanakan idedalisme kita saat globalisasi merambah masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini bentuik dari memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.

Contoh budaya barat yang ditiru masyarakat Indonesia adalah :

maraknya seks bebas dilalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan poirnografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sangat memprihatinkan

Budaya Indonesia yang sekarang hilang sebagai contoh,...

Memakai Kebaya, Sanggul, Menarikan Tarian Tradisional, Memakan makanan tradisional, dan banyak lagi yang lainnya.

Kita sebagai generasi muda seharusnya tidak malu menunjukkan kebudayaan kita yang penuh dengan keunikan dan keberagaman. Salah satu yang paling sering adalah memakai Bahasa Inggris untuk gaya dan trend daripada memakai Bahasa Indonesia yang baikdan benar. Biasanya juga anak-anak muda lebih percaya diri dengan menarikan modern dance daripada tari tradisional. bukankah itu makin menjerumuskan kita pada budaya asing yang lain? Dan juga para siswa siswi yang tidak hafal atau memahami sejarah berdirinya negara kita.

Saya sendiri mungkin akan merasa ragu dalam memakai kebaya berkeliling kota seperti yang dilakukan gadis-gadis desa jaman dahulu kala. Itu juga bukti saya sendiri juga belum menerapkan budaya bangsa.

Kenapa yang suka dengan budaya kita malah bangsa asing? bukannya yang mempunyai yang seharusnya bangga. Terbukti beberapa kali budaya kita dipatenkan oleh negara lain. Kita harus berjuang mempertahankan budaya kita mumpung belum terlambat. Daripada menanti anak cucu kita hanya mendapat cerita yang tak ada buktinya?

Tidak ada komentar: